Keanehan mulai terasa, saat sengaja atau tanpa di sengaja mereka melanggar aturan yang berlaku di Villa itu. Aturan untuk tidak tertidur di atas jam sepuluh malam, larangan berucap kotor, berteriak, dan berkata takabur. Juga, larangan buang sampah sembarangan, dan apa pun hal-hal yang merugikan. Terlebih, jangan bercermin saat malam hari.
Semua larangan itu, mereka langgar tanpa terkecuali. Sesuatu tak terlihat yang bersemayam di Villa itu, merasa terusik. Gangguan demi gangguan, tak terelakkan. Akibat perlakuan tak senonoh yang telah mereka perbuat, mendapatkan konsekuensi yaitu nyawa menjadi taruhan.
“Jadi, gimana? Gua gak mau mati konyol di sini! Gua gak mau jadi tumbal!”
“Gak akan ada yang di tumbalkan! Kita datang ke sini sama-sama, pulang pun juga harus bersama!”